عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ
جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا
عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ :
اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا،
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu
Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi
Wasallam beliau bersabda : “Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu
berada, iringilah keburukan dengan kebaikan niscaya menghapusnya dan pergauilah
manusia dengan akhlak yang baik “
Takhrij Hadist
Hadits ini hasan. Diriwayatkan oleh : Ahmad (V/153, 158, 177), at-Tirmidzi (no. 1987), ad-Darimi (II/323), dan al-Hâkim (I/54) dari seorang shahabat Rasulullah yang bernama Abu Dzar al-Ghifâri Radhiallahu’anhu. Diriwayatkan juga oleh Ahmad (V/236); ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabîr (XX/296, 297, 298) dan dalam al-Mu’jamush Shaghîr (I/192), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ‘ (IV/418, no. 6058) dari Shahabat Mu’adz bin Jabal Radhiallahu’anhu. Hadits ini dihukumi hasan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nawawi dalam al-Arba’în dan Riyâdush Shâlihîn, dan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ish Shâghîr no. 97.
Hadits ini hasan. Diriwayatkan oleh : Ahmad (V/153, 158, 177), at-Tirmidzi (no. 1987), ad-Darimi (II/323), dan al-Hâkim (I/54) dari seorang shahabat Rasulullah yang bernama Abu Dzar al-Ghifâri Radhiallahu’anhu. Diriwayatkan juga oleh Ahmad (V/236); ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabîr (XX/296, 297, 298) dan dalam al-Mu’jamush Shaghîr (I/192), dan Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ‘ (IV/418, no. 6058) dari Shahabat Mu’adz bin Jabal Radhiallahu’anhu. Hadits ini dihukumi hasan oleh Imam at-Tirmidzi, an-Nawawi dalam al-Arba’în dan Riyâdush Shâlihîn, dan Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam Shahîh al-Jâmi’ish Shâghîr no. 97.
Penjelasan hadits
Hadits yang mulia ini berisi wasiat berharga dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Wasiat ini berhubungan dengan hubungan kita kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Setiap kita mesti akan berhubungan dengan sang pencipta kita dan ini dapat diwujudkan dengan benar hanya dengan takwa kepadaNya disetiap saat. Juga setiap kita akan berhubungan dengan diri sendiri sebagai insan yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka caranya adalah dengan mengiringi kesalahan dan dosa dengan taubat yang merupakan amalan sholih dan kebajikan yang dapat menghapus dosa kesalahan tersebut. Sehingga bila seorang berbuat dosa maka segera mengiringinya dengan taubat dan menambah amal kebaikan yang dapat menghapusnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan” (Qs Hûd/11: 114).
Hadits yang mulia ini berisi wasiat berharga dari Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kita semua dalam mengarungi kehidupan dunia ini. Wasiat ini berhubungan dengan hubungan kita kepada Allah, diri sendiri dan orang lain. Setiap kita mesti akan berhubungan dengan sang pencipta kita dan ini dapat diwujudkan dengan benar hanya dengan takwa kepadaNya disetiap saat. Juga setiap kita akan berhubungan dengan diri sendiri sebagai insan yang tidak luput dari kesalahan dan dosa, maka caranya adalah dengan mengiringi kesalahan dan dosa dengan taubat yang merupakan amalan sholih dan kebajikan yang dapat menghapus dosa kesalahan tersebut. Sehingga bila seorang berbuat dosa maka segera mengiringinya dengan taubat dan menambah amal kebaikan yang dapat menghapusnya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. Perbuatan-perbuatan baik itu menghapus kesalahan-kesalahan” (Qs Hûd/11: 114).
Demikian juga kita tidak mungkin lepas dari
masyarakat dan orang lain disekitar kita, karena manusia adalah makhluk sosial
yang selalu berinteraksi dengan orang lain. Sebab itu beliau n mewasiatkan
dengan menjadikan akhlak mulia sebagai dasar dalam pergaulan ini. Bergaul
dengan orang lain dengan akhlak mulia dapat dijabarkan oleh sabda beliau yang
lainnya, yaitu sabda beliau Shallallahu’alaihi Wasallam :
فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ
وَيَدْخُلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِى يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى
إِلَيْه
“Siapa yang ingin
diselamatkan dari neraka dan masuk syurga maka hendaknya kematian
menjemputkanya dalam keadaan ia beriman kepada Allah dan hari akhir dan
hendaknya ia bergaul dengan orang lain sebagaimana ia ingin orang lain bergaul
dengannya”
(HR Muslim).
Demikian indahnya wasiat ini, sehingga
siapa yang ingin selamat dunia akherat maka hendaknya mengamalkan tiga wasiat
Rasululah Shallallahu’alaihi Wasallam ini. Semoga
kita dapat mewujudkannya!
Fawaid
1.
Takwa kepada Allah merupakan kewajiban
setiap muslim dan dia merupakan asas diterimanya amal shaleh.
2.
Semangatnya Nabi Shallallahu’alaihi
Wasallam dalam
mengarahkan umatnya kepada setiap kebaikan.
3.
Wajib bagi seseorang untuk memenuhi hak
Allah dengan bertakwa kepada-Nya.
4.
Wajibnya bertakwa kepada Allah Ta’ala dimana pun
seseorang berada. Yaitu dengan cara melaksanakan perintah-perintah-Nya dan
menjauhi seluruh larangan-Nya, baik saat bersama orang lain maupun ketika
sendirian.
5.
Wasiat takwa adalah wasiat yang paling
agung.
6.
Wajib seseorang memenuhi hak dirinya
dengan bertobat dan berbuat kebajikan.
7.
Bersegera melakukan ketaatan setelah
keburukan secara langsung, karena kebaikan akan menghapus keburukan.
8.
Bersungguh-sungguh menghias diri dengan
akhlak mulia dan Anjuran bergaul bersama manusia dengan akhlak yang baik.
9.
Akhlak yang baik termasuk dari
kesempurnaan iman dan sifat orang-orang yang bertakwa, serta termasuk puncak
dari agama Islam yang lurus.
10.
Akhlak yang baik termasuk asas dari
peradaban hidup manusia, sebagai sebab bersatunya umat, tersebarnya rasa cinta,
dicintai Allah Ta’ala, dan diangkatnya derajat pada hari Kiamat.
11.
Menjaga pergaulan yang baik merupakan
kunci kesuksesan, kebahagiaan dan ketenangan
di dunia dan akhirat. Hal tersebut dapat menghilangkan dampak negatif
pergaulan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar