Dari Anas bin Malik Radhiyallohu Anhu, Rasullulloh Shallallahu'Alaihi Wa Sallam bersabda,
اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلاَّ مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً
وَأَنْتَ تَجْعَلُ الحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلاً
“Allahumma laa sahla illa maa ja’altahu sahlaa, wa anta taj’alul hazna idza
syi’ta sahlaa” [artinya: Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat
mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan), jika Engkau kehendaki pasti
akan menjadi mudah].
Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya (3/255). Dikeluarkan
pula oleh Ibnu Abi ‘Umar, Ibnus Suni dalam ‘Amal Yaum wal Lailah. (Lihat
Jaami’ul Ahadits, 6/257, Asy Syamilah)
Sanad hadits ini shahih sebagaimana dikatakan oleh Syaikh Syu’aib Al Arnauth
dalam tahqiqnya terhadap Shahih Ibnu Hibban.
Faedah singkat dari do’a di atas:
Yang namanya kemudahan hanya datang dari Allah. Sesuatu yang sulit sekalipun
bisa menjadi mudah jika Allah kehendaki.
Hendaklah hati selalu bergantung pada Allah, bukan bergantung pada diri sendiri
yang lemah. Jika hati terlalu yakin atau terlalu PD (percaya diri) sehingga
melupakan Rabb di atas sana, maka sungguh urusan tersebut akan semakin sulit.
Ingatlah bahwa barangsiapa yang senantiasa bertawakkal pada Allah, maka Allah
akan mempermudah urusannya.
Manusia punya kehendak. Namun kehendak tersebut bisa terealisasi dengan baik
dan sempurna, jika Allah menghendakinya. Oleh karena itu, hati seharusnya
bersandar pada Sang Kholiq, Allah Ta’ala.
Perlunya beriman kepada takdir ilahi dengan baik sehingga tidak membuat
seseorang semakin sedih atas musibah atau kesulitan yang menimpanya.
Takdir di satu sisi terasa menyakitkan. Namun jika kita memandang dari sisi
lain, pasti ada yang terbaik dan hikmah yang besar di balik itu semua.
Yakinlah!
Semoga kita bisa mengamalkan do’a ini di kala kita sulit dan di saat mengharap
kemudahan dari Allah. Semoga sajian singkat ini bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar